Donor Darah: Menyelamatkan Banyak Nyawa - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Selasa, 17 September 2024

Donor Darah: Menyelamatkan Banyak Nyawa


SONATA.id
-- Banyak kegiatan atau aktivitas yang dapat dilakukan untuk memberikan manfaat bagi diri sendiri atau pun orang lain, salah satunya adalah kegiatan donor darah.

 

Donor darah merupakan kegiatan yang juga diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang pelayanan donor darah. Kemudian, kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang dapat menyelamatkan banyak orang.

 

Kegiatan donor darah ini awalnya hanya didengar dari mulut ke mulut. Kemudian, lama kelamaan mulai disosialisasikan. Hal ini mulai penulis rasakan, ketika orang tua masuk rumah sakit dan butuh banyak darah. Ketika saat itu susah sekali mencari pendonor yang bisa mendonorkan darah. Mulai dari menghubungi keluarga, teman, tukang ojek dan akhirnya sampai meminta bantuan pada PMI Padang.

 

Alhamdulillah, akhirnya didapatkan tetapi dibutuhkan waktu yang panjang sampai berhari-hari. Semenjak itu, penulis bertekad akan menjadi pendonor sukarelawan untuk membantu sesama.

 

Mulai tahun 1995, penulis mulai melakukan donor darah. Sejak tahun itu, penulis melakukan donor darah walaupun belum rutin. Kemudian, pada tahun 2016 sampai sekarang sudah rutin. Dan akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2024, penulis mendapatkan penghargaan dari PMI karena telah mendonorkan darah secara rutin, di mana piagam penghargaan ditanda tangani oleh Ibu Ny. Lise Eka Putra.

 

Piagam penghargaan diberikan langsung oleh Ibu Ny. Lise yang didampingi oleh Bapak Bupati Eka Putra, S.E, M.M. Penyerahan piagam penghargaan dilakukan setelah pelaksanaan Upacara Bendera di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar. Bersyukur sekali karena bisa membantu dan bermanfaat bagi sesama.

 

Menjadi pendonor darah, tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Tentu ada syaratnya untuk menjadi seorang pendonor darah. Pertama, usia minimal 17 tahun, dan maksimal 65 tahun. Kedua, sehat jasmani dan rohani. Ketiga, berat badan minimal 45 kg. Keempat, tidak sedang mengosumsi obat. Kelima, tidak menderita penyakit menular. Keenam, tidak pecandu narkoba. Ketujuh, tidak mengidap penyakit jantung, hati, dan ginjal. Kedelapan, tekanan darah norma.

 

Dari paparan di atas, ternyata tidak semua orang bisa menjadi pendonor. Nah, apa sih untungnya jadi pendonor darah? Mungkin banyak yang mengira bahwa mendonorkan darah nanti akan menjadi lemah, sering sakit dan lain-lain. Ternyata hal yang terjadi ke dalam tubuh itu berbeda. Donor darah dapat memberikan banyak manfaat bagi pendonor, baik secara fisik maupun emosional.

 

Manfaat secara fisik yang dirasakan pendonor. Pertama, dapat membakar kalori. Kedua, menurunkan resiko terjadinya penyakit kanker. Ketiga, dapat menurunkan kekentalan darah. Keempat, menurunkan resiko penyakit jantung.  Kelima, meningkatkan produksi sel darah merah.

 

Manfaat secara emosional yang dirasakan pendonor yaitu adanya rasa kepuasan emosional dan menjaga kesehatan mental. Karena dengan donor darah dapat membantu orang yang sedang membutuhkan. Kemudian, dapat mengurangi stres dan mampu menghilangkan perasaan negarif.

 

Jika ditanya, apakah ada efek samping donor darah? Pada umumnya donor darah jarang memiliki efek samping yang serius. Namun, ada beberapa efek yang dirasakan pendonor. Seperti memar di area suntikan, pingsan, pusing, nyeri di lengan bekas suntikan, mual dan berkunang-kunang.

 

Setelah donor darag, pendonor akan disarankan memakan makanan yang sehat. Makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, folat, vitamin B12, dan protein. Contoh makanannya daging merah, hati, ikan dan bayam. Juga dapat meminum susu pasteurisasi dan jus jeruk atau asparagus. Intinya makanan yang sehat.

 

Kemudian, dalam melakukan sesuatu tentu kita berpedoman kepada ajaran agama. Menurut agama, melakukan donor darah merupakan perilaku yang sangat mulia, karena dapat membatu sesama manusia (hablumminannas).

 

Darah yang telah didonorkan memberikan harapan untuk bertahan hidup bagi seseorang. Teruslah berbuat baik dan berpikir positif, hidup sehat, dan olahraga. Sehingga tubuh yang sehat dapat membatu sesama yang membutuhkan. Salam sehat.(*/pict: net)

Penulis: Erinal, S.Pd (Pengawas TK/SD Batipuh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad