Guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi, tetapi
juga berperan sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah. Salah satu konsep
yang penting dalam hal ini adalah Segitiga Restitusi, yang merupakan kerangka
kerja yang dapat membantu guru menjadi penggerak perubahan di sekolahnya.
Apa itu Segitiga Restitusi? Segitiga Restitusi adalah
sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Diane Gossen dalam bukunya ‘Restitution: Restructuring School Discipline’.
Konsep ini berfokus pada tiga elemen utama: Memahami (Understanding), Menginspirasi (Inspiring),
dan Menggerakkan (Moving).
Ketiga elemen ini bekerja bersama untuk membantu guru
mengelola kelas dengan cara yang lebih efektif dan mendukung perkembangan siswa
secara holistik.
Elemen Memahami
(Understanding)
Memahami adalah langkah pertama dalam Segitiga Restitusi.
Guru harus memahami latar belakang dan kebutuhan masing-masing siswa. Ini
termasuk memahami konteks sosial, emosional, dan akademik siswa.
Dengan pemahaman yang mendalam, guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan individual
siswa.
Elemen 2
Menginspirasi (Inspiring)
Setelah memahami siswa, langkah berikutnya adalah
menginspirasi mereka. Guru penggerak harus mampu memberikan motivasi dan
inspirasi kepada siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Ini bisa dilakukan melalui berbagai metode, seperti
memberikan contoh teladan, menggunakan pendekatan pengajaran yang menarik, dan
memberikan dukungan yang terus-menerus.
Elemen 3 Menggerakkan (Moving)
Elemen terakhir adalah menggerakkan. Guru harus mampu menggerakkan
siswa untuk mengambil tindakan positif dalam pembelajaran dan kehidupan mereka.
Ini termasuk memberikan tantangan yang memotivasi,
mendorong keterlibatan aktif, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan
kritis yang diperlukan untuk sukses di masa depan.
Implementasi Segitiga Restitusi dalam pendidikan
membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh pihak di lingkungan sekolah.
Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk mengimplementasikan konsep ini:
1. Pelatihan Guru. Guru perlu diberikan pelatihan yang
memadai mengenai konsep dan praktik Segitiga Restitusi.
2. Pendekatan Kolaboratif. Kolaborasi antara guru, siswa,
dan orang tua sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi.
3. Evaluasi dan Refleksi. Secara berkala, lakukan
evaluasi dan refleksi terhadap praktik yang telah dijalankan untuk memastikan
bahwa tujuan pendidikan tercapai.
Segitiga Restitusi menawarkan pendekatan yang holistik
dan manusiawi dalam pendidikan. Dengan memahami, menginspirasi, dan
menggerakkan siswa, guru dapat menjadi penggerak perubahan yang efektif di
sekolah.
Implementasi konsep ini tidak hanya akan meningkatkan
kualitas pembelajaran, tetapi juga akan membantu siswa mengembangkan potensi
mereka secara maksimal.(*)
Penulis: Nelfi Sonata, S.Pd (Guru, Writer,
CGP Angkatan 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar