Masalah Kesehatan Serius Akibat Sering Telat Makan - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Rabu, 31 Juli 2024

Masalah Kesehatan Serius Akibat Sering Telat Makan


SONATA
.id
– Ada beragam alasan penyebab seseorang sering telat makan, seperti karena sibuk atau sering menunda jadwal. Padahal, kebiasaan ini justru dapat mengganggu kerja organ tubuh.

 

Telat makan dan membiarkan perut kosong dalam jangka waktu berjam-jam, sebenarnya adalah perilaku buruk dari gaya hidup. Berikut ini beberapa dampak serius yang akan dialami tubuh bila kebiasaan telat makan dan perut dibiarkan kosong.

 

Sulit konsentrasi

Tubuh memerlukan energi dari glukosa (karbohidrat) agar bisa menjalankan fungsinya. Begitu Anda berhenti makan selama 4 – 6 jam, suplai glukosa menuju otak akan mulai berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

 

Kurangnya suplai glukosa juga memengaruhi kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta menurunkan kinerja mental secara keseluruhan. Anda mungkin akan lebih mudah kelelahan, lemah, lesu, dan bahkan cenderung murung. 


Kelelahan

Persediaan energi tubuh dan zat gizi ini berasal dari makanan. Apabila Anda telat makan, tubuh tidak mempunyai cukup “bahan bakar” untuk menjalankan fungsi ini.

 

Saat minim energi, metabolisme tubuh berjalan lambat. Tubuh akan menghemat kalori yang tersisa agar bisa terus menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan dan pengaturan detak jantung. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat Anda cepat lelah.

 

Risiko tukak lambung

Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat kebiasaan telat makan yaitu tukak lambung. Dalam kasus ini, dinding lambung terluka atau mengalami iritasi karena terus-menerus terkena asam lambung yang bersifat mengikis.

 

Penderita tukak lambung biasanya mengalami sakit perut, mual, serta nyeri pada ulu hati (heartburn).

 

Sindrom iritasi usus

Penderita sindrom iritasi usus kadang melewatkan waktu makan karena perutnya tidak nyaman. Alih-alih meredakan gejala, hal ini justru bisa membuat perut terasa semakin perih. Pasalnya, rasa lapar termasuk pemicu gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).

 

Risiko diabetes

Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara kebiasaan telat makan dan risiko diabetes. Selama delapan minggu, para peserta penelitian melewatkan dua kali waktu makan dan hanya mendapatkan semua asupan kalori dari satu kali makan besar.

 

Pada akhir penelitian, kadar gula darah para peserta ternyata melonjak. Respons tubuh mereka terhadap hormon insulin pun mengalami perubahan. Kedua temuan tersebut menunjukkan bahwa kebiasaan melewatkan makan bisa meningkatkan risiko diabetes.

 

Gampang sakit

Dalam jangka panjang, kebiasaan melewatkan waktu makan bisa membuat Anda lebih rentan terserang penyakit. Ini disebabkan karena tubuh tidak memperoleh zat gizi yang cukup untuk mendukung fungsi sistem imun dalam melawan infeksi.

 

Dampaknya, Anda mungkin perlu waktu lebih lama untuk sembuh dari penyakit ringan seperti pilek. Kondisi ini bahkan bisa lebih berat pada orang-orang yang sejak dahulu sudah memiliki sistem imun yang lemah.(various source)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad