Badan Bahasa Alihwahanakan 100 Buku ke Buku Braille - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Senin, 29 Juli 2024

Badan Bahasa Alihwahanakan 100 Buku ke Buku Braille


SONATA
.id
– Tingkatkan literasi tuna netra, Badan Bahasa berinovasi mengalihwahanakan 100 buku cerita bergambar ke dalam bentuk buku Braille.

 

Dari tahun ke tahun, kemampuan membaca huruf Braille anak-anak tunanetra di Indonesia kian menurun. Akses terhadap buku bacaan Braille di masyarakat pun sangat sulit diperoleh. Realitas ini menjadi perhatian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makariem, dan Komisi X DPR RI.

 

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, menyampaikan, kebijakan menyusun buku bahan bacaan bermutu adalah kebijakan dari Mendikbudristek.

 

“Badan Bahasa kini sudah memiliki hampir dua ribu judul buku. Pada hari ini buku yang disajikan dalam Uji Keterbacaan Bahasa Bermutu (Buku Braille) sebanyak 100 buku atas dasar pilihan para narasumber dan Kelompok Kepakaran Layanan Profesional (KKLP) Literasi,” jelasnya pada Rabu (24/7) lalu.

 

Tujuannya, sambung Abdul Hak, ialah agar teman-teman difabel netra memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dan membaca buku-buku yang telah dibuat oleh Badan Bahasa.

 

Sementara itu, Ketua KKLP Literasi, Puteri Asmarini, mengungkapkan bahwa dasar pemikirannya sejak tahun 2020 ketika Badan Bahasa sudah menyediakan buku bacaan bermutu bagi generasi muda Indonesia.

 

Penyediaan buku Braille melewati tahap yang sangat panjang. Tahap pertama adalah pemilihan judul-judul buku dari bahan bacaan bermutu yang dimiliki oleh Badan Bahasa.

 

Bahan bacaan yang dipilih adalah bahan bacaan yang sesuai dengan jenjang teman-teman netra dan dapat dialihwahanakan menjadi buku Braille.

 

Selanjutnya, penentuan spesifikasi untuk ukuran dimensi buku, jenis dan ketebalan kertas dan sampul; penyusunan harga perbandingan untuk pengadaan; pemilihan percetakan yang sanggup dan berpengalaman dalam pencetakan buku Braille; hingga akhirnya pencetakan dumi buku Braille.

 

Setelah selesai penyempurnaan—berdasarkan hasil evaluasi uji keterbacaan—buku-buku Braille ini akan dimasukkan ke dalam laman Buku Digital sehingga pemerintah daerah memiliki akses untuk memperoleh bahan pencetakan buku Braille. (kemdikbud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad