SONATA.id – Dulu sekali, telepon selular (ponsel) hanyalah perangkat yang ditujukan untuk menelepon dan berkirim pesan singkat. Namun kini, sejak kelahiran ponsel pintar (smartphone), fungsinya menjadi luar biasa banyak.
Di balik itu, banyak risiko yang dihadapi pengguna
perangkat seluler. Dan, baik penggunaan perangkat Android maupun iOS sama-sama
memiliki risiko ancaman keamanan. Hanya saja, perangkat iOS memiliki sistem
perlindungan yang lebih baik daripada Android.
Karena alasan itu, pengguna Android harus bekerja lebih
keras untuk melindungi perangkatnya karena memiliki ancaman yang lebih nyata.
Berikut adalah beberapa ancaman keamanan yang mengintai
pengguna Android sehingga perlu waspada.
Aplikasi dari toko
tidak resmi
Salah satu kelebihan Android adalah memungkinkan pengguna
mengunduh aplikasi dari luar toko resmi. Sayangnya, kemampuan ini dibarengi
dengan masalah keamanan yang besar.
Misalnya, aplikasi tidak resmi menjadi salah satu cara
yang digunakan penjahat dunia maya untuk memasang malware
dan bahaya lainnya. Sayangnya, tindakan terbaik bagi pengguna untuk menghindari
malware ini adalah menghindari
menginstal aplikasi dari luar toko resmi.
Phishing
Phishing terjadi
ketika penjahat mengirimi kamu pesan palsu dengan tujuan menipu. Penjahat dunia
maya berupaya mengarahkan calon korban agar membagikan informasi pribadi,
mengeklik tautan berbahaya, mengunduh dan tanpa disadari menjalankan malware di
perangkat, atau menyerahkan detail akun bank.
Phishing juga
dapat digunakan untuk menginstal malware atau perangkat lunak mata-mata di
perangkatmu. Phising biasanya dilakukan lewat
email dan pesan singkat. Namun, phising bisa
dilakukan lewat semua cara.
Vishing
Vishing adalah
kependekan dari voice phishing, yang merupakan
vektor serangan lain yang semakin populer. Penyerang yang menggunakan metode
ini akan menggunakan layanan suara untuk mencoba menipu korbannya.
Ini dapat mencakup meninggalkan pesan suara, menggunakan robocall otomatis, sistem pengubah
suara, dan banyak lagi untuk mengelabui individu agar memberikan informasi
sensitif.
Surveillanceware, spyware, dan stalkerware
Surveillanceware, spyware, dan stalkerware adalah ancaman
keamanan yang ada dalam berbagai bentuk. Spyware digunakan
untuk mencuri informasi identitas pribadi dan rincian keuangan.
Namun, perangkat surveillanceware
dan stalkerware biasanya lebih bersifat
pribadi dan tepat sasaran. Misalnya, suami atau istri mungkin memasang
perangkat lunak mata-mata di HP pasangannya untuk melacak kontak, panggilan
telepon, dan lokasi GPS. Terkadang, aplikasi ini dipasarkan sebagai perangkat
kontrol orang tua atau karyawan.
Ransomware
Ransomware dapat memengaruhi perangkat seluler dan PC.
Ransomware akan mengenkripsi file dan direktori, menguncimu dari perangkat, dan
akan meminta pembayaran dalam mata uang kripto sebagai imbalan untuk membuka
kunci.
Dibanding iOS, perangkat Android lebih rentan terkena
Ransomware karena perangkat lunak sistem operasi Android bersifat open source, artinya siapa pun
dapat memodifikasinya. Jika pengembang membuat kesalahan, peretas akan lebih
mudah menemukan dan mengeksploitasi celah keamanan tersebut.
Trojan
Ada banyak varian malware seluler yang tak terhitung
jumlahnya. Namun, dari semua keluarga malware, trojan berada di urutan teratas.
Trojan adalah bentuk malware yang dikembangkan secara
khusus dengan mempertimbangkan pencurian data dan keuntungan finansial.
Seringkali, malware dikemas sebagai aplikasi. Saat pengguna yang tidak waspada
mengunduh aplikasi tersebut, trojan akan mendarat di perangkatmu dan mencuri
data penting yang ada di sana.
Penting bagi pengguna Android untuk lebih bijak dan
berhati-hati saat menggunakan perangkat selulernya. Misalnya, dengan memasang
kata sandi dan PIN pada aplikasi penting, tidak sembarangan mengunduh aplikasi
dan mengklik tautan, serta tidak meninggalkan perangkatnya di sembarang tempat.
(various source)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar