SONATA.id – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas temuan ‘Siswa Titipan Masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Siluman’ yang terungkap dalam investigasi salah satu media nasional.
Hetifah menekankan pentingnya integritas dalam proses
PPDB dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas.
"Praktik titipan ini sangat mencederai prinsip
keadilan dan transparansi yang harus dijunjung tinggi dalam sistem pendidikan
kita. Saya meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak-pihak
terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menindak tegas pihak-pihak
yang terlibat," ujar Hetifah melalui rilis, Selasa (25/6/2024).
Lebih lanjut Hetifah menegaskan, DPR RI, khususnya Komisi
X akan mengawal proses ini hingga tuntas dan memastikan bahwa praktik-praktik
curang seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi
dan melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam proses PPDB.
Selain itu, Legislator Fraksi Golkar itu menilai perlunya
peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem PPDB. Menurutnya,
mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan terbuka harus segera diterapkan untuk
mencegah celah-celah yang dapat dimanfaatkan untuk kecurangan.
"Kita harus belajar dari kejadian ini dan
berkomitmen untuk memperbaiki sistem. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan
yang sama untuk pendidikan tanpa ada diskriminasi atau kecurangan," tambah
Hetifah.
Sebagai langkah konkret, Hetifah mengusulkan untuk
membentuk tim independen yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat untuk
mengawasi jalannya PPDB. Tim ini diharapkan dapat memberikan laporan langsung
dan rekomendasi untuk perbaikan sistem ke depan.
Selain itu, Hetifah juga mendorong adanya sosialisasi
yang lebih masif mengenai prosedur dan ketentuan PPDB kepada masyarakat.
"Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat
lebih aktif dalam mengawasi dan memastikan proses PPDB berjalan sesuai aturan,”
tuturnya.
Lebih lanjut, Hetifah menyatakan komitmennya untuk terus
memperjuangkan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas. "Ini adalah
tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia
bebas dari kecurangan dan diskriminasi," tutupnya.(dpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar