SONATA.id – Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), susun Buku Teks Utama Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk semua jenjang.
Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir menegaskan,
Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti ini harus disusun secara berkualitas.
Sebab, buku memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menemukan dan
mempelajari kata, topik, dan konsep baru. Buku juga memberikan kekuatan dalam
membentuk diri pembacanya.
“Kualitas buku pada dasarya juga memberikan sumbangsih
bagi kualitas Pendidikan,” tegas M Munir saat membuka Penyelarasan Ilustrasi
Buku Teks PAI dan Budi Pekerti di SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Buku
Pendamping Pembelajaran TK di Bogor, Kamis (13/6/2024).
Kegiatan ini mempertemukan tiga unsur penting dalam
penyusunan buku, yakni penulis, penelaah dan illustrator.
“Ada 39 buku, terdiri dari 12 buku guru, 12 buku siswa,
12 buku Diksus dan 3 buku TK. Kita ingin antara penulis, penelaah dan
illustrator memiliki persepsi yang sama. Penulis dan penelaah bisa saling
diskusi tentang materi. Penelaah bisa mengoreksi juga. Dan ilustrator mampu
menerjemahkan maksud penulis dalam sebuah gambar. Ini tentu tidak mudah, maka
harus terus dikawal,” ujar M. Munir.
Hingga saat ini, draft Buku Teks Utama PAI dan Buku
Pekerti pada Sekolah telah ditelaah oleh tim penelaah professional dari
dosen-dosen UIN Sunan Gunungdjati dan sudah mulai diberikan ilustrasi gambar
oleh 16 ilustrator profesional dari berbagai daerah yang dilibatkan.
“Penelaah ini pun akan berlapis nantinya. Setelah kita
libatkan dosen-dosen UIN Sunan Gunungdjati, secara internal dari pihak
Direktorat PAI pun juga akan menelaah lagi secara tersendiri, baru kemudian
kita kirim ke Puslitbang Lektur untuk ditelaah dan dinilai. Tidak hanya itu,
draft Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti juga akan kita uji publikkan,” jelas
M. Munir di hadapan para penulis, penelaah dan illustrator.
M. Munir juga menegaskan, dalam penyusunan 39 Buku Teks
Utama PAI dan Budi Pekerti ini mesti bisa memberikan kontribusi yang berarti
bagi pengembangan Pendidikan Agama Islam berbasis Kurikulum Merdeka.
Selain itu juga terintegrasi dengan Moderasi Beragama dan
Terinsersi Tuntas Baca Al-Qur’an, sebagaimana 7 Peta Jalan Pendidikan Agama
Islam yang sudah digagasnya. (kemenag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar