SONATA.id – Indonesian Heritage Agency (IHA), akan diluncurkan malam ini di Yogyakarta.
IHA adalah badan layanan umum yang beroperasi di bawah
naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Republik Indonesia. IHA bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34
cagar budaya nasional, memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan
budaya Indonesia.
IHA, yang dibentuk pada tanggal 1 September 2023 sebagai
Badan Layanan Umum, memiliki visi untuk menjadikan museum dan cagar budaya
sebagai ruang kolaboratif terbuka yang memperkaya pengetahuan sejarah dan
budaya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan,
“Dengan pendirian IHA, kita telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam
upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia. Hal ini bukan hanya tentang
pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita,
sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki.”
IHA diharapkan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan
masyarakat yang berbudaya. Menurutnya, museum dan cagar budaya harus dikelola
dengan cara yang lebih profesional, sehingga betul-betul menjadi sumber
inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat.
“Sebagai warisan budaya, Museum dan Cagar Budaya pasti
harus dilindungi, namun lebih penting ia memberi manfaat bagi masyarakat,”
tegas Hilmar.
Pada konferensi pers peluncuran IHA, Pelaksana tugas
(Plt.) Kepala IHA, Ahmad Mahendra, menjelaskan terdapat dua upaya guna
mewujudkan komitmen IHA dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya dan
sejarah Indonesia.
“Optimalisasi standar pelayanan dan pengelolaan serta
konsistensi upaya revitalisasi yang merata pada seluruh museum dan cagar budaya
dibawah naungan IHA adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengunjung,
sekaligus mendekatkan diri kepada publik,” jelasnya.
Ia melanjutkan, melalui IHA, Kemendikbudristek
berkomitmen mengembangkan dan menerapkan kaidah-kaidah pelestarian bangunan
cagar budaya yang mencakup pemeliharaan fisik, pemahaman dan penyebaran ilmu
pengetahuan mengenai aspek-aspek budaya.
“Melalui pendekatan ini, IHA berusaha memastikan bahwa
warisan budaya Indonesia terlindungi secara holistik, mempertahankan nilai
historis serta keotentikannya untuk generasi mendatang," imbuh Ahmad
Mahendra.
Rangkaian peluncuran IHA yang dilaksanakan Kamis (16/5),
sejalan dengan momentum peringatan Hari Museum Internasional. Rangkaian
kegiatan peluncuran juga akan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di dua museum IHA, yakni
Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur dan Museum Benteng Vredeburg di
Yogyakarta.
IHA akan diluncurkan secara resmi oleh Mendikbudristek di
Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta dan dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, perwakilan negara sahabat, serta
pelaku budaya dari berbagai kalangan. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar