SONATA.id – Pengurus Besar PGRI ingatkan pemerintah berikan perhatian yang sama kepada sekolah negeri dan swasta.
Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi di Semarang,
Minggu (28/4) meminta guru-guru swasta yang lulus menjadi pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) dikembalikan lagi ke sekolah asalnya.
Dampak kebijakan rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) PPPK,
menurutnya, membuat guru-guru honorer yang lolos seleksi PPPK ditarik ke
sekolah negeri, sehingga menjadikan sekolah swasta kekurangan guru.
"Terutama, guru-guru yang PPPK guru swasta diberikan
kesempatan seluasnya, tapi dikembalikan lagi ke sekolah swasta," katanya
saat membuka Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) V PGRI Provinsi Jawa Tengah
Masa Bhakti XXII di Universitas PGRI Semarang.
Menurutnya, sekolah negeri dan swasta memiliki tujuan
yang sama untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harus
diperlakukan dengan sama.
"Kami ingin negara memberikan perhatian luas kepada
sekolah swasta karena sama-sama untuk memajukan pendidikan, juga tidak
meninggalkan guru honorer yang sudah ada di sekolah negeri," katanya.
Unifah menegaskan tidak boleh lagi ada guru yang
dikontrak sampai bertahun-tahun, tetapi kemudian diputus di tengah jalan karena
perubahan regulasi.
"Pokoknya kepastian perlindungan terhadap status
guru akan terus diperjuangkan oleh PGRI," katanya.
Konkerprov V PGRI Jateng Masa Bhakti XXII diikuti oleh
1.511 peserta dari unsur PB PGRI, PGRI provinsi, dan PGRI dari 35
kabupaten/kota, baik yang hadir secara langsung maupun mengikuti secara daring.
(medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar