SONATA.id – Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai USD110 miliar pada 2025.
Salah satu faktor
penting untuk mewujudkan potensi ekonomi digital tersebut adalah keberadaan
talenta digital yang memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kompetensi.
Kementerian
Komunikasi dan Informatika mencatat, keberadaan talenta digital Indonesia baru
tercapai sekitar 1,4 juta atau 15-16 persen, sehingga masih dibutuhkan
kerja keras dan kerja sama dari berbagai pihak.
Oleh karenanya,
guru dan dosen berperan penting dalam penyediaan talenta digital yang mumpuni.
Di tengah era digital, peran guru dan dosen tidak hanya dituntut untuk
memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar, namun juga diharapkan
dapat mempersiapkan peserta didik yang kompeten.
Pemerintah
daerah, melalui leading sector terkait, perlu melakukan terobosan yang
signifikan. Pengembangan talenta digital, harus dimulai dari sedini mungkin di
dunia pendidikan.
“Guru di
semua jenjang pendidikan, perlu mendapat asupan pengetahuan ini. Penyiapan
talenta digital tidak hanya persoalan pendidikan menengah saja, tapi mulai dari
jenjang pendidikan dasar,” demikian disampaikan Nova Indra, pimpinan lembaga
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada
media ini, Kamis (4/4).
Menurutnya,
program-program daerah, perlu dikemas secara khusus untuk ini. Karena, katanya,
talenta digital tidak bisa lahir dari pembelajaran konvensional.
“Butuh
kerja sedikit keras. Butuh program yang jelas, bukan cuma program yang dianggap
unggulan tapi tidak menjanjikan apapun,” tegasnya. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar