SONATA.id – Nana Sulaksana, Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) mengimbau masyarakat mengenali status gunung api.
“Masyarakat sudah tahu statusnya, masyarakat sudah tahu
tentang di mana dia tinggal, masyarakat harus paham ini dan yang penting harus
mematuhi instruksi dari Badan Penanggulangan Bencana nasional maupun daerah,”
tegas Nana.
Hal itu disampaikannya dalam Bincang Santai FTG bertema
“Mengenal Status Gunung Api di Indonesia” dikutip dari laman unpad.ac.id, Rabu
(3/4).
Saat ini di Sumatera Barat, Gunung Api Marapi yang
terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, tengah bergejolak sejak 3 Desember
lalu. Statusnya sejak 9 Januari 2024, dinaikkan menjadi Siaga (level III).
Masyarakat sekitar gunung Marapi, baik yang terdampak
langsung oleh abu vulkanik ketika erupsi, maupun daerah-daerah yang dialiri
oleh banjir lava dingin, perlu diberikan pendidikan kebencanaan secara lebih
intensif.
Untuk diketahui,
erupsi Gunung Marapi berjenis eksplosif dan juga efusif. Erupsi tidak selalu
terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah
timur hingga barat daya, antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.
Aktivitas erupsi
biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir,
lapili, dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom
vulkanik.
Pengetahuan tentang
kebencanaan gunung api, bukan pada tataran masyarakat umum saja. Satuan
pendidikan, mulai dari guru dan siswa pun harus pula terdidik terkait
kebencanaan yang bisa datang kapan saja.(ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar