SONATA.id – Anda pernah mendengar objek wisata Batu Runcing (Batu Runciang)? Objek wisata satu ini pantas menjadi salah satu destinasi anda bersama keluarga, teman dan kerabat.
Geosite Batu
Runcing, terletak dalam wilayah administrasi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Berada pada ketinggian 600mdpl, menjadikan udara di lokasi itu cukup sejuk.
Bila anda berniat menikmati view perbukitan yang sangat indah, anda dapat
menjangkau lokasinya dengan mudah.
Untuk mengakses lokasi, bila dari arah Kota Solok,
sesampainya di Silungkang, anda terus saja ke arah Kabupaten Sijunjung. Tak
jauh dari pertigaan Silungkang – Sawahlunto, ada plang lokasi geosite ini. Hanya berjarak sekitar 3.5
kilometer dari Jalan Lintas Sumatera (jalinsum), akses jalannya sudah cukup
baik, walau dengan tanjakan dan tikungan.
Karena itu pula, para pengunjung diingatkan agar menggunakan kendaraan dengan mesin sehat. Kontur jalan yang menanjak, kadang terjal dan berliku, tentunya membutuhkan kondisi kendaraan yang prima.
Setelah melalui jalanan itu, akan akan bertemu Dusun
Sungai Cocang, Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang. Di sanalah geosite Batu Runcing menanti setiap para
pengunjung dengan setia.
Kawasan geosite
Batu Runcing, adalah lokasi wisata yang berada di puncak bukit. Ada banyak
batu karst menjulang sekitar 30 meter dari permukaan tanah dengan kontur yang
menarik.
Objek wisata dengan gugus batu karst
yang diyakini sebagai bagian dari batu purba itu, baru dibuka resmi sejak bulan
Februari lalu oleh Pemerintah Kota Sawahlunto. Pembangunan fasilitas geosite Batu Runcing menelan anggaran
Rp2,3 miliar. Sumber dananya berasal dari dana alokasi khusus Kementerian
Pariwisata.
Memasuki lokasi, anda disambut oleh gapura. Ada undakan atau tangga dengan pengaman berwarna hijau melingkari gugus batu karst yang indah tersebut. Toilet dan musala, juga ada di lokasi. Anda dipastikan nyaman bila ingin shalat dan bersuci di sana.
Selama libur lebaran Idulfitri 1445H, tiket masuk ke
lokasi ternyata cukup murah. Hanya dengan Rp7.000 per orang saja, anda bisa
menikmati geosite dan pemandangan
indahnya di lokasi bersama orang-orang kesayangan sepuasnya.
Sedikit informasi terkait batu karst menjulang yang ada
di lokasi, menurut data yang ada, sebagai bagian dari 22 Geosite di Sawahlunto, Batu Runcing merupakan batu gamping atau
sedimen yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan ini diperkirakan
berumur 299 juta tahun.
Sebelum dibuka untuk kawasan wisata, lokasi Batu Runcing
dimanfaatkan oleh cabang olahraga panjat tebing, sejak tahun 2014. Baru pada tahun 2018, perjuangan untuk
penetapan Batu Runcing sebagai geosite
dilakukan oleh pemerintah setempat.
Bagaimana? Anda berminat menikmati keindahan alam dengan
batuan karst purba di Batu Runcing? Ajak saja rekan dan orang-orang tersayang
anda ke sana. (nt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar