SONATA.id – Indonesia dan Australia luncurkan kemitraan INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) untuk perkuat literasi dan hitungan di pendidikan dasar.
Kemitraan INOVASI selama 4 tahun ini, bernilai AUD 55
juta (setara Rp 566,2 miliar).
Dalam rilis Kedubes Australia yang diterima Jumat (22/3/2024), Program INOVASI
yang diluncurkan ini adalah fase ketiga dengan periode program selama 4 tahun
dari tahun 2024 hingga 2027.
Peluncuran dilakukan di Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta pada Kamis
lalu.
Fokus utama INOVASI fase ketiga ini adalah melanjutkan
keberhasilan sebelumnya untuk memperkuat penguasaan keterampilan dasar literasi
dan hitungan di kelas.
"Australia telah lama bermitra dengan Indonesia di sektor pendidikan
dasar. Kami memuji komitmen Pemerintah Indonesia dalam menerapkan kebijakan dan
praktik pendidikan dasar yang inklusif untuk keterampilan dasar," kata
Penjabat Minister Counsellor for Governance and Human Development di Kedutaan
Besar Australia, Hannah Derwent.
Ditambahkan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek Anindito Aditomo, Indonesia telah mencapai
kemajuan luar biasa selama beberapa dekade terakhir dalam meningkatkan akses
pendidikan dasar dan menengah.
"Dan saat ini tujuan kami adalah menyediakan
kesempatan pembelajaran yang lebih berkualitas bagi seluruh pelajar melalui
Merdeka Belajar. Dengan dukungan dari program INOVASI, pengajar, kepala
sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya di tingkat kabupaten dapat lebih
memahami dan melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran," ujar Nino.
Tidak cuma Kemdikbudristek, madrasah-madrasah di bawah
Kementerian Agama (Kemenag) pun juga tercakup dalam program ini.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama (Kemenag) Rohmat Mulyana Sapdi memuji program INOVASI karena
telah memprioritaskan praktik inklusi di madrasah dan sekolah-sekolah seluruh
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar