Memahami Perbedaan Kaifiat Shalat Tarawih - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Senin, 18 Maret 2024

Memahami Perbedaan Kaifiat Shalat Tarawih


SONATA
.id
– Momentum Ramadan dikenal dengan dua jenis ibadah yang paling khas, yakni ibadah puasa dan ibadah salat tarawih.

 

Terkait ibadah puasa, umat Islam memiliki kesatuan pendapat mengenai cara (kaifiyah). Yakni menahan berbagai hal yang membatalkan puasa dari terbit hingga tenggelamnya fajar.

 

Berbeda dengan ibadah puasa, ibadah tarawih membuka berbagai perbedaan kaifiyah) di antara berbagai golongan umat Islam yang ada.

 

Mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam yakni salat tarawih dan witir dengan jumlah 11 rakaat, ada dua macam pilihan caranya.

 

Tarawih 4-4-3

Pilihan pertama, menggunakan formasi 4-4-3 berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi,

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah melakukan salat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi tiga rakaat (witir).”

 

Tarawih 2-2-2-2-2-1

 

Sedangkan pilihan kedua, memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah satu witir berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,

 

“Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah salat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan salat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”

 

Membandingkan hadis-hadis itu, maka pilihan ummat Islam bisa memilih salah satu dari dua formasi tersebut. Hal itu disebut tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah. (berbagai sumber)

Penulis: Nova Indra (Aktivis Muhammadiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shopee Indonesia

Post Top Ad



Shopee Indonesia