SONATA.id – Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, menyiapkan dukungan untuk Sistem Public Protection and Disaster Relief (PPDR).
Menkominfo Budi Arie Setiadi
saat mengikuti Rapat Koordinasi Antisipasi dan Penanganan Karhutla 2024 yang
berlangsung secara daring dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis
(14/3/2024). (Foto: Dok. Kominfo).
Sistem tersebut akan menjadi informasi kebencanaan bagi
masyarakat dan jalur komunikasi bagi petugas penanganan bencana.
"Sistem eksisting yang digunakan yaitu Sistem
Penyebaran Informasi Bencana, dan Layanan Nomor Panggilan Darurat 112.
Sementara yang akan dikembangkan SISKOMNAS PMPB (Sistem Komunikasi Nasional
Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana)," ujar Menkominfo
dalam keterangannya, Jumat (15/3).
Budi menjelaskan, sistem komunikasi tersebut akan terbagi
menjadi tiga bagian yaitu Early Warning System (EWS) termasuk SMS Blast.
Kemudian Layanan Darurat 112 dan Sistem Komunikasi Radio.
Sistem Penyebaran Informasi Bencana yang ada saat ini
telah terintegrasi dengan berbagai pihak terkait. Yakni BMKG, BNPB, KLHK, BPBD
DKI Jakarta, dan PVMBG.
"Untuk diseminasi informasi peringatan dini
kebencanaan dilakukan melalui SMS Blast. Sebagaimana telah dilakukan sejak
Penanggulangan Karhutla 2023 dan pop-up informasi bencana di siaran LPP
TVRI," ucapnya.
Menkominfo menyatakan, saat ini Nomor Panggilan Darurat
112 sudah menjadi bawaan standar panggilan kedaruratan di tiap gawai terdaftar.
Layanan darurat ini bebas dari biaya panggilan dan dikelola oleh pemerintah
daerah.
"Sekitar 83 pemerintah daerah telah menyelenggarakan
call centre 112. Selain itu, uji coba penyaluran informasi Early Warning System
(EWS) di perangkat penerimaan Siaran TV Digital (STB) juga terus dilaksanakan,"
katanya.
Menkominfo mengaku telah menyiapkan komunikasi publik
untuk mendiseminasi informasi mengenai dampak Karhutla. Secara khusus, pihaknya
menyiapkan strategi pemerintah dalam mitigasi dampak dan meningkatkan kesiapan
serta ketahanan komunitas terhadap bencana.
"Kominfo siap memberikan dukungan dalam bentuk
amplifikasi pesan antisipasi dan penanggulangan Karhutla melalui jejaring dan
kanal komunikasi publik. Seperti jejaring dinas kominfo daerah, Badan
Koordinasi Kehumasan (Bakohumas), serta aktivasi berbagai kanal media
mainstream, media sosial, dan media online," katanya. (rri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar