SONATA.id – Berwisata ke Kotawaringin Barat dan sekitarnya, bisa menjadi ajang melepaskan penat dan memulihkan kesegaran badan.
Bila Anda dari Jakarta, tentunya perlu menjangkau
Kota Pangkalan Bun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat. Bisa menggunakan
pesawat atau kapal laut.
Setelah sampai di kota itu, pelancong bisa mengeksplorasi
tempat wisata di seputaran kota tersebut, salah satunya adalah Istana Kuning,
istana peninggalan Kerajaan Kutaringin.
Istana itu, juga salah satu peninggalan penting yang
menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.
Memang, Istana itu dinamakan Istana Kuning. Namun, bila
kita amati lebih jauh, dari sisi arsitekturnya istana itu tidak didominasi
warna kuning. Berbeda sekali bila dibandingkan dengan Istana Maimun, Medan
misalnya.
Hanya gerbang di bagian depan yang berwarna mencolok.
Bagian lainnya, hampir tidak ada bagian lain dari Istana ini yang berwarna
mencolok.
Meski terlihat sederhana, namun demikian, aura eksotis
memancar deras dari istana yang didirikan oleh Pangeran ke-9 Kerajaan
Kutaringin, Imanudin.
Istana Kuning sendiri termasuk salah satu peninggalan
penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan
Tengah.
Istana Kuning sendiri merupakan istana kedua yang
dibangun oleh Kerajaan Kutaringin di Kalimantan Tengah. Sebelumnya sudah ada
Istana Al Musari yang berada di kawasan Kotawaringin Lama. Nama Kuta konon
terinspirasi dari pohon beringin yang membentuk kuta alias pagar.
Hampir sebagian besar bangunan Istana ini terbuat dari kayu
ulin. Kayu jenis ini sering sekali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat
bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah, karena kekuatannya yang memang
luar biasa.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kompleks istana
ini pernah terbakar pada 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran
pada 2000 dan sejak saat itu Istana Kuning mulai digunakan sebagai destinasi
wisata.
Di bagian halaman Istana Kuning, terdapat empat buah
meriam yang tampak terlihat gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa
ditemukan mengenai sejarah penggunaan meriam tersebut. Namun yang pasti para
pengunjung sering menjadikannya sebagai latar belakang foto.
Nah, apa keunikan lainnya dari Istana Kuning? Di istana
itu, ada empat bangunan dengan arsitektur berbeda. Sebuah bangunan dikenal
sebagai bangsal berarsitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat
Balai Rumbang dengan ornamen dan beberapa sentuhan rumah khas Tiongkok.
Berbeda dari kedua bangunan tersebut, Keraton Dalam
Kuning dan Balai Pahaderan, merupakan bangunan bergaya Melayu. Balai Pahaderan
menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal
raja.
Bagian lain istana yang gak kalah menarik yakni ukiran
pada tiang istana bermotif daun, bunga teratai, dan pakis di guci atau belanga.
Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol
hati.
Selain semua yang digambarkan di atas, di bagian dalam
istana terlihat lowong karena tidak ada banyak barang atau perabotan di
dalamnya.
Namun demikian, masih ada beberapa foto lawas yang
menunjukkan penampilan para raja dan pangeran Kerajaan Kutaringin di masa lalu.
Ayo jalan-jalan ke Kotawaringin Barat! (indonesiagoid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar