Jalan-jalan ke Istana Kuning, Jejak Islam di Kotawaringin - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Selasa, 19 Maret 2024

Jalan-jalan ke Istana Kuning, Jejak Islam di Kotawaringin

SONATA.id – Berwisata ke Kotawaringin Barat dan sekitarnya, bisa menjadi ajang melepaskan penat dan memulihkan kesegaran badan.

 

Instana Kuning di Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah. Mia Cisa/ Wiki Common

Bila Anda dari Jakarta, tentunya  perlu menjangkau Kota Pangkalan Bun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat. Bisa menggunakan pesawat atau kapal laut.

 

Setelah sampai di kota itu, pelancong bisa mengeksplorasi tempat wisata di seputaran kota tersebut, salah satunya adalah Istana Kuning, istana peninggalan Kerajaan Kutaringin.

 

Istana itu, juga salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.

 

Memang, Istana itu dinamakan Istana Kuning. Namun, bila kita amati lebih jauh, dari sisi arsitekturnya istana itu tidak didominasi warna kuning. Berbeda sekali bila dibandingkan dengan Istana Maimun, Medan misalnya.

 

Hanya gerbang di bagian depan yang berwarna mencolok. Bagian lainnya, hampir tidak ada bagian lain dari Istana ini yang berwarna mencolok.

 

Meski terlihat sederhana, namun demikian, aura eksotis memancar deras dari istana yang didirikan oleh Pangeran ke-9 Kerajaan Kutaringin, Imanudin.

 

Istana Kuning sendiri termasuk salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.

 

Istana Kuning sendiri merupakan istana kedua yang dibangun oleh Kerajaan Kutaringin di Kalimantan Tengah. Sebelumnya sudah ada Istana Al Musari yang berada di kawasan Kotawaringin Lama. Nama Kuta konon terinspirasi dari pohon beringin yang membentuk kuta alias pagar.

 

Hampir sebagian besar bangunan Istana ini terbuat dari kayu ulin. Kayu jenis ini sering sekali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah, karena kekuatannya yang memang luar biasa.

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kompleks istana ini pernah terbakar pada 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran pada 2000 dan sejak saat itu Istana Kuning mulai digunakan sebagai destinasi wisata.

 

Di bagian halaman Istana Kuning, terdapat empat buah meriam yang tampak terlihat gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa ditemukan mengenai sejarah penggunaan meriam tersebut. Namun yang pasti para pengunjung sering menjadikannya sebagai latar belakang foto.

 

Nah, apa keunikan lainnya dari Istana Kuning? Di istana itu, ada empat bangunan dengan arsitektur berbeda. Sebuah bangunan dikenal sebagai bangsal berarsitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat Balai Rumbang dengan ornamen dan beberapa sentuhan rumah khas Tiongkok.

 

Berbeda dari kedua bangunan tersebut, Keraton Dalam Kuning dan Balai Pahaderan, merupakan bangunan bergaya Melayu. Balai Pahaderan menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal raja.

 

Bagian lain istana yang gak kalah menarik yakni ukiran pada tiang istana bermotif daun, bunga teratai, dan pakis di guci atau belanga. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol hati.

 

Selain semua yang digambarkan di atas, di bagian dalam istana terlihat lowong karena tidak ada banyak barang atau perabotan di dalamnya.

 

Namun demikian, masih ada beberapa foto lawas yang menunjukkan penampilan para raja dan pangeran Kerajaan Kutaringin di masa lalu. Ayo jalan-jalan ke Kotawaringin Barat! (indonesiagoid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shopee Indonesia

Post Top Ad



Shopee Indonesia