SONATA.id – Ada banyak sekali cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan, namun kemungkinan besar sering kita mengabaikan salah satu bidang utama: Kecerdasan emosional (atau EQ).
EQ didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi
dan mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Meningkatkan
kecerdasan emosional dapat membuat perbedaan besar dalam hal kebahagiaan
pribadi, hubungan dengan orang lain, dan bahkan kehidupan profesional.
"Kecerdasan emosional tidak didasarkan pada
kepandaian pikiran. Beberapa orang yang sangat pandai bisa jadi tuli secara
emosional, sedangkan orang dengan kepintaran rata-rata bisa lebih mampu
memahami emosi," jelas Karen R. Koenig, M.Ed., LCSW.
“Kecerdasan emosional dapat dipelajari seperti
keterampilan lainnya, tetapi kita harus memiliki rasa ingin tahu tentang
bagaimana perasaan kita dan perasaan orang lain untuk memulai prosesnya.”
Jadi, bagaimana kita bisa melatih diri lebih selaras
secara emosional? Berikut beberapa cara mudah untuk meningkatkan kecerdasan emosional,
sehingga memudahkan untuk memenuhi kebutuhan emosional sendiri dan orang lain.
1. Temukan kedamaian dalam diri terlebih dahulu
Salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan
kecerdasan emosional adalah dengan menemukan kedamaian dalam diri. Kita
misalnya bisa mendapatkannya dengan mengidentifikasi sumber stres dan
mencegahnya muncul.
Tindakan pereda stres, seperti yoga, pernapasan dalam,
dan meditasi mungkin berhasil bagi sebagian orang, namun bagi lainnya, memukul
sansak, berlari, atau bahkan sekadar berteriak mungkin lebih efektif. Mencari
tahu dan mempraktikkan langkah-langkah mencari kedamaian dan menghilangkan
stres akan membantu kita menjadi lebih cerdas secara emosional dalam waktu
singkat.
2. Berpikir sebelum menghakimi
Menghakimi sudah menjadi kebiasaan bagi banyak dari kita
sehingga kita bahkan tidak menyadari bahwa kita sedang melakukannya. Meskipun
demikian, jika kamu ingin meningkatkan kecerdasan emosional, cobalah berpikir
atau renungkan dahulu sebelum menghakimi.
Ketika kamu benar-benar berhenti sejenak untuk memikirkan
alasan seseorang melakukan sesuatu yang kamu anggap salah, kamu mungkin akan
menjadi lebih berempati dan tidak begitu saja menganggap orang lain
keliru.
3. Dahulukan kebaikan daripada merasa benar
Memenangkan perdebatan, pertengkaran, atau perselisihan
memang bisa membuat puas. Meski begitu, tidak setiap percakapan adalah soal
menang atau kalah.
Ketika kamu mulai merasakan muncul sifat kompetitif dalam
percakapan normal, lakukan apa yang kamu bisa untuk mengutamakan
kebaikan. Kadang-kadang mengalah demi kebaikan lebih tinggi nilainya
daripada ingin menunjukkan bahwa kita selalu benar.
4. Pahami perasaan sendiri
Daripada langsung mencoba melawan perasaan negatif,
pahami dan resapi perasaan itu sejenak. Memahami apa artinya benar-benar
merasakan kemarahan, sakit hati, atau kebencian dapat membantu kita mengatasi
penyebab perasaan tersebut dengan lebih baik dan menemukan cara yang lebih
sehat untuk mengatasinya.
5. Belajar menerima kritik
Tidak pernah mudah bagi kita saat dikritik, tetapi
belajar menerima kritik yang membangun adalah bagian penting dari menjadi
cerdas secara emosional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar