SONATA.id – Gunung Marapi yang erupsi sejak 3 Desember lalu, hingga kini masih terus mengalami aktivitas cukup tinggi.
Gunung Api ketinggian 2891 mdpl yang terletak di Kab/Kota
Agam dan Batusangkar Sumatera Barat itu, terus dipantau oleh otoritas
kegunungapian.
Rabu (6/3), periode 00:00-06:00 WIB seperti dilaporkan
oleh laman magma.esdm, terjadi 11 kali gempa
hembusan dengan amplitudo 2.7-7.7 mm, dan lama gempa 62-296 detik. Tercatat 1
kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 7 mm, S-P 2 detik dan lama gempa
18 detik.
Selain itu juga terdeteksi 1 kali gempa Vulkanik Dalam
dengan amplitudo 5.5 mm, S-P 2.4 detik dan lama gempa 20 detik. Dan 1 kali
gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-3.3 mm, dominan 2 mm.
Menurut data petugas Pengamat Gunung Api Marapi, teramati
asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi
sekitar 250-300 meter dari puncak. Cuaca mendung, angin lemah ke arah barat
laut. Suhu udara sekitar 20.1-40°C. Kelembaban 91.8%. Tekanan udara 681.4 mmHg.
Hingga berita ini diturunkan, secara kasat mata dari
video amatir yang dikirimkan warga, masih terlihat semburan asap tebal berwarna
putih pekat hingga kelabu dari atas puncak.
Dengan status Level III atau Siaga, otoritas
kegunungapian menetapkan, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan
pendaki/pengunjung/wisatawan, agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan
di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar
lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi, diminta
agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama
di saat musim hujan.
Petugas juga mengimbau, jika terjadi hujan abu maka
masyarakat perlu menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari
gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi
mata dan kulit. Selain itu, masyarakat perlu mengamankan sarana air bersih
serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh
Seluruh pihak juga diimbau agar menjaga kondusivitas
suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang,
Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, seperti ditulis di laman Magma ESDM,
agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin
No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G.
Marapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar