SONATA.id – Rabu (27/3) pukul 00.13 dinihari, gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, kembali erupsi.
Erupsi yang disertai
lontaran lava pijar setinggi 200 meter dan volcanic
glow itu, yang merupakan yang terbesar dalam empat bulan terakhir.
Amplitudo letusan mencapai
38.7 milimeter, menurut data dari Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Marapi, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kota Bukittinggi.
Rekaman CCTV di daerah
Biaro menunjukkan, erupsi dimulai dengan lontaran lava pijar pertama setinggi
50 meter, diikuti oleh lontaran kedua yang lebih besar, mencapai ketinggian
hingga 200 meter di atas kawah di puncak gunung.
Warga di sekitar kaki
Gunung Marapi berhamburan keluar rumah setelah mendengar suara erupsi keras dan
merasakan getaran yang kuat.
Warga Lukok Sariak Antoni
Koto seperti dilansir banyak media mengatakan, erupsi kali ini sangat
menakutkan dan membuat panik semua warga di kaki gunung.
”Gunung itu goyang, berapi, getaran kuat. Waktu teman ini
berteriak kami langsung keluar, semua melihat api yang begitu besar nggak lama
kemudian asap membumbung ke atas sekitar 1.500 meter atau 1,5 kilometer, kalau
tinggi api nya ada kira-kira 200 meteran,” kata Antoni.
Sementara dari pantauan media ini melalui sambungan
telepon, sejumlah warga di sekitar Kotobaru Tanah Datar, sebagian Batipuh, dan Kota
Padang Panjang, dihujani abu vulkanik hingga waktu sahur.
Bahkan, sejumlah masyarakat melaporkan, sebagian daerah
Padang Pariaman juga merasakan hujan abu vulkanik Marapi.
Diketahui, sejak tanggal 9 Januari lalu, Gunung Marapi berada
pada level III (siaga). Warga di sekitar gunung, tidak diizinkan beraktivitas
pada radius 4.5 kilometer dari kawah verbeek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar