BMK Ajak Sineas Indonesia Ikuti Open Call Program IndonesianaTV - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Minggu, 18 Februari 2024

BMK Ajak Sineas Indonesia Ikuti Open Call Program IndonesianaTV


SONATA
.id
– Balai Media Kebudayaan (BMK) Kemdikbudristek, menyelenggarakan tiga program perfilman nasional.

 

Tiga program perfilman yakni Open Call Layar Cerita Perempuan Indonesiana (LCPI), Layar Animasi Anak Indonesiana (LAAI), dan Layar Anak Indonesiana (LAI).

 

Melalui ketiga program tersebut, BMK Kemendikbudristek memberi kesempatan kepada para sineas tanah air untuk mengajukan gagasan karya film bagi penonton anak-anak, dan film yang mengangkat cerita perempuan Indonesia berbalut nilai budaya, tradisi, serta kearifan lokal.

 

Open Call  Indonesiana.TV merupakan program lanjutan yang telah digelar sejak 2023. Bedanya,  tahun ini ditambahkan program LAAI untuk memperkaya khazanah film animasi bagi anak-anak di  tanah air. 

 

Mulai Februari 2024, BMK Kemdikbudristek mengundang para sineas untuk mengirimkan proposal produksi film LCPI, LAAI, dan LAI.

 

Kepala BMK Kemdikbudristek, Retno Raswaty mengatakan, prinsip tujuan dari pelaksanaan Open Call LAAI dan LAI adalah memperkuat ekosistem perfilman nasional. Sekaligus menambah pustaka konten kebudayaan bagi anak-anak untuk menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal  sehingga mendukung pemajuan kebudayaan.

 

Sedangkan Open Call  LCPI, ungkap Retno, selain untuk penguatan ekosistem perfilman Tanah Air, juga sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh perempuan di Indonesia yang telah mempertahankan praktik seni budaya, adat Istiadat, dan pengetahuan tradisional dalam menghadapi perubahan iklim.

 

“Nantinya hasil produksi film dari Open Call  LCPI, LAAI, dan LAI akan ditayangkan di Indonesiana.TV dan media lainnya yang bekerja sama dengan Kemdikbudristek sebagai mitra siar Indonesiana.TV,” ujar Retno, di Jakarta, beberapa hari lalu.

 

Gempuran informasi dan pesatnya perkembangan teknologi ikut mempengaruhi bagaimana anak-anak Indonesia mengonsumsi tayangan-tayangan melalui gawai.

 

Dengan begitu, media yang bisa diakses melalui gawai harus menyediakan konten-konten yang menonjolkan budi pekerti, hiburan sehat, apresiasi, estetika, dan mendorong rasa ingin tahu mengenai lingkungan serta budaya kita sendiri. 

“Untuk LCPI, BMK Kemdikbudristek ingin mengisahkan segala keragaman cerita perempuan dari berbagai daerah di Indonesia dengan keunikan kearifan lokal dan kekayaan ragam seni budaya yang menghidupinya sehingga ikut memperkenalkan secara luas khazanah kehidupan di Indonesia yang etik,” ucap Retno.(kemdikbud/Foto: net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad