SONATA.id – Kemdikbudristek diminta membentuk Satgas Pengendalian PPDB.
Menko PMK, Muhadjir Effendy. Foto: Medcom.id/Daviq Umar
Al Faruq
Hal itu disampaikan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK),
Muhadjir Effendy, untuk mengantisipasi karut marutnya pelaksanaan PPDB seperti
yang terjadi pada 2023 lalu.
"Saya sudah
meminta kepada Kemendikbud untuk menyusun, membentuk, mengembalikan Satgas
Pengendalian PPDB," katanya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu lalu.
Muhadjir mengakui,
pelaksanaan PPDB pada 2023 lalu berjalan semrawut lantaran tidak ada Satgas
Pengendalian PPDB, terutama di tingkat nasional. Satgas yang melibatkan aparat
seperti kejaksaan dan kepolisian ini untuk mengantisipasi dan mencegah
terjadinya praktik-praktik penyimpangan selama pelaksanaan PPDB.
"Ini saya
lihat sudah mulai kumat lagi, jualan kursi di daerah-daerah. Kemudian pejabat
yang minta supaya diprioritaskan. Kemudian juga ada sekolah yang menyembunyikan
bangkunya, dibilang katanya sudah penuh, tapi tahunya masih ada yang disediakan
untuk yang lain, itu kumat lagi," jelasnya.
Muhadjir
menerangkan, Satgas Pengendalian PPDB di tingkat pusat ini nantinya akan
melibatkan Jaksa Agung, Kemenko PMK, Kemdikbud, Kementerian Agama (Kemenag) dan
lain sebagainya.
Satgas nanti juga
ada di tingkat daerah dengan melibatkan Kajati, Kejari dan lainnya untuk
betul-betul memastikan tidak ada lagi praktik-praktik penyimpangan.
"Kan sejarah
semangat diberlakukannya zonasi itu kan untuk menghilangkan kastanisasi, terus
praktik-praktik jual beli kursi. Kemudian ada pihak-pihak tertentu yang minta
hak istimewa. Bahkan bisa dijadikan janji pemilu. Kan kita tahu itu, tim sukses
kan banyak diberi janji nanti dapat hak untuk memasukkan orang di sekolah
tertentu kan gitu. Nah itu yang harus kita hilangkan," tegasnya.
Mantan Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, sistem zonasi bertujuan
untuk pemerataan kualitas dan meniadakan kasta eksklusifitas di sekolah. Ia pun
berharap pelaksanaan PPDB tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu.
"Karena itu
saya mohon lebih ketat lah untuk tahun ini. Mudah-mudahan tahun 2024 ini segera
bisa kita tangani lebih baik," imbuhnya. (source: medcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar