SONATA.id -- Semua kita tentunya pernah membaca sebuah buku, melihat sampul
(cover)-nya, atau mungkin hanya sekadar memegangnya.
Banyak hal yang
dapat diketahui setelah membaca sebuah buku. Baik buku yang berjenis referensi,
ensiklopedia, biografi, autobiografi, atau bahkan buku bergenre sastra.
Buku ditulis
tentunya bukan tanpa alasan. Ada penulis yang bertujuan menginformasikan hal-hal berupa
fakta, peristiwa, pendapat, pandangan dan data kepada pembaca. Dengan
demikian, pembaca bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari
tulisan tersebut. Adapula penulis yang hanya sekadar ingin mengajak pembaca
berselancar dalam opininya tentang sesuatu.
Hanya segelintir
orang yang bisa menjadikan membaca buku sebagai suatu kebutuhan atau hobi.
Sisanya, bagi sebagian orang membaca merupakan kegiatan yang terkadang hanya
dilakukan sesempatnya saja.
Berbagai alasan
kenapa seseorang tidak tertarik untuk membaca sebuah buku, di antaranya karena
rasa malas. Ada pula yang tidak tahu buku apa yang harus dibaca. Selain itu,
jenuh karena tebalnya halaman buku, tidak tertarik karna sampul (cover) buku
terlihat biasa saja, atau bahkan belum menemukan buku yang menarik untuk
dibaca, menjadi alasan.
Di sisi lain, saat
membaca sebuah buku, karena tertarik oleh sampulnya, setelah dibaca justru
menyajikan sesuatu yang biasa saja. Namun adakalanya ketika ditemui sampul buku
yang terlihat seadanya, cenderung tidak menarik, tetapi membuat terkesima dan
kagum dengan isinya.
Bahkan, jika ada
bagian buku yang sudah robekpun, buku tersebut tetap akan disimpan karna isinya
yang bernilai.
Bila dikaitkan pada
kehidupan nyata, dalam interaksi sosial, hubungan, pandangan antara satu
manusia dengan manusia yang lain, manusia juga tidak ubahnya seperti sebuah
buku. Beberapa ada yang menipu dengan sampulnya, ada pula yang membuat kita
kagum dengan isinya. (NT/Ilustrasi: Google Image)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar