Bingkisan Kehidupan, Diambil atau Dibuang? - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Selasa, 30 Januari 2024

Bingkisan Kehidupan, Diambil atau Dibuang?


SONATA
.id
– Sepanjang hidup, manusia selalu diberi kesempatan. Entah itu untuk memperbaiki diri atau keadaan, atau sekadar untuk pelajaran dan pertimbangan.

 

Namun, dalam kenyataan, sedikit orang yang menyempatkan diri mengambil kesempatan yang ada di depannya. Lalu tiba-tiba menyesal ketika waktu pun telah berlalu.

 

Kesempatan dalam hidup seperti cinta yang datang tak memilih. Tidak ada satu pun manusia yang mampu mengenali takdir ketika cinta lewat di hadapannya. Manusia hanya bisa diam, menerima.

 

Dalam sebuah diskusi, seorang teman bercerita, ibaratnya kesempatan itu adalah ketika seseorang menemukan bingkisan. Siapapun, seharusnya mengambil dan menyimpannya untuk alasan tertentu.

 

Lalu bila analogi itu disinkronkan dengan keseharian, tidak ada yang bisa menerka hidup. Setiap orang, akan melalui jalanan yang kadang dipenuhi onak dan duri, kadang terjal, dan berliku.

 

Semua itu adalah bukti kasih sayang Ilahi, agar manusia tahu akan kodratnya, tahu pula cara bagaimana ia menjaga setiap pemberian dari Sang Maha Pencipta.

 

Seorang teman lainnya juga berkata, bila saja manusia yang mendapatkan bingkisan merasa kalau itu adalah sesuatu yang tak berharga, lalu ia membuangnya, hal itu adalah kenaifan. Siapa tahu suatu ketika, di masa yang tidak diketahui entah bila waktunya, serupa bingkisan itu menjadi kebutuhan, namun hanya penyesalan yang bisa dilakukan, karena bingkisan itu telah berada di tempat lain.

 

‘’Ya, aku pernah melihat penyesalan terdalam dari seseorang. Ketika bingkisan terbaik dalam hidupnya ia buang dengan kepongahan. Dan ketika sadar bahwa bingkisan itu adalah yang ia butuhkan, penyesalan demi penyesalan pun menjadi tumpuan hari-harinya. Penyesalan dan rasa sakit itu akhirnya membawanya pada kematian. Mati dalam penyesalan yang tak dapat ia selesaikan,’’ begitu cerita seorang teman lain dalam kesempatan berbeda.

 

Bila dalam hidup, bertemu dengan bingkisan yang nilainya membuatmu tersenyum bahagia, ambillah menjadi milikmu. Karena tandaNya Tuhan sedang bermurah hati, Ia berikan kesempatan untukmu meraih bahagia.

 

Bila kamu temukan bingkisan terbaik dalam hidup, ingat, hal itu hanya terjadi satu kali. Ia tidak akan datang berulang, bahkan singgah pun ia mungkin enggan. Karena itu syukurilah. Ucapkan rasa syukurmu dengan menjaganya, merawatnya hingga tetap menjadi yang terbaik.

 

Bingkisan kehidupan adalah takdir. Takdir yang diperuntukkan bagi manusia yang tahu jalan yang ia tempuh. Bukan bagi manusia yang berjalan dalam kegelapan hati, hanya untuk mereka yang menerangi jalannya dengan cahaya Ilahi.

 

Hidup, bukan hanya menerima keadaan. Takdir bisa diubah dengan doa. Berdoalah, walaupun tidak membuatmu bahagia, setidaknya dalam munajatmu ada sebuah harapan. (*/nt/pict: net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad