SONATA.id – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar “Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah dalam Rangka Fasilitasi UNESCO”.
Acara itu berlangsung di Jakarta, mulai tanggal 4-8
Desember 2023 guna meningkatkan keterampilan penerjemah, khususnya dalam
menerjemahkan buku cerita anak. Hal itu dilaksanakan dengan tujuan utama
meningkatkan ketersediaan buku cerita anak dalam bahasa daerah.
“Dengan melibatkan 46 penerjemah, lokakarya itu dirancang
untuk memberikan pelatihan intensif agar mereka dapat lebih mahir dan terampil
dalam menerjemahkan buku cerita yang mengakomodasi kebutuhan literasi
anak-anak,” ucap Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin
Aziz dalam keterangannya di Jakarta , Kamis (7/12) kemarin.
Salah satu fokus penting lokakarya, adalah meningkatkan
ketersediaan buku cerita anak dalam bahasa daerah. Melalui kolaborasi dengan 46
penerjemah, diharapkan dapat menghasilkan terjemahan 260 buku ke dalam 28
bahasa daerah berbeda.
“Ini bertujuan untuk memperluas akses anak-anak terhadap
literatur yang menggunakan bahasa ibu mereka, sehingga mendukung pengembangan
literasi anak-anak dalam bahasa daerah,” jelas Aminudin.
Tidak hanya itu, lokakarya tersebut juga memiliki tujuan
mendorong gerakan literasi anak-anak dalam bahasa daerah. Dengan memberikan
dukungan aktif terhadap literasi dalam konteks lokal, acara ini dapat
memperkaya pengalaman membaca anak-anak dan memperkuat koneksi mereka dengan
budaya dan bahasa asli mereka.
Kegiatan Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah merupakan
hasil kerja sama yang erat antara Badan Bahasa dan UNESCO. Kolaborasi ini
menegaskan komitmen bersama dalam upaya meningkatkan literasi bahasa ibu di
tingkat global.
“Kami memuji Indonesia atas pendekatan proaktifnya dalam
mencari dan berinvestasi dalam proyek-proyek yang memperjuangkan keanekaragaman
bahasa dan pendidikan yang berkualitas, yang menunjukkan komitmen yang patut
dipuji untuk memelihara warisan linguistiknya,” ucap Samuel Grimonprez,
mewakili UNESCO Headquarter Paris.
Acara itu turut mendukung Program Merdeka Belajar, sebuah
inisiatif yang menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang dapat diakses
oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan memadukan kegiatan penerjemahan buku cerita anak,
lokakarya ini menjadi langkah nyata dalam mendukung visi Program Merdeka
Belajar: Revitalisasi Bahasa Daerah. (infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar