Enam ruangan belajar dan satu unit ruangan kantor sekolah
itu, hancur akibat longsor yang menimpa daerah itu beberapa hari lalu. Mirisnya,
tiga orang siswanya hingga kini masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.
Tiga siswa yang menjadi korban itu, bernama Juni silaban
kelas 5, Albino Riski silaban kelas 1, Tristan Matew Siregar kelas 1.
Kepala sekolah Rohani R Gultom mengatakan kepada awak
media Warta Pendidikan, untuk menjaga trauma psikis siswa, hingga kini kegiatan
belajar mengajar belum dilangsungkan di lokasi pengungsian.
“Sekolah diliburkan untuk pemulihan psikologis siswa dan masih ditampung di posko pengungsian," ujar kepala sekolah dilansir Warta Pendidikan, Selasa (5/12).
Rohani menyebutkan,
tak satupun aset sekolah terselamatkan. Untuk total kerugian
diperkirakan mencapai 1 milyar rupiah lebih.
Rohani juga berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten dan
Propinsi maupun Pusat, segera turun menangani.
“Kasihan anak-anak, mereka tidak bisa belajar. Saat ini
adalah masa ujian, sementara mereka berada di posko. Mereka hanya sekedar
belajar karena masih dalam keadaan trauma.
Harapan selanjutnya, supaya segera sekolah dibangun atau
direlokasi. (Kontributor: Theo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar