SONATA.id – Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban meninggal dan tiga luka-luka akibat erupsi Gunung Marapi. Upaya evakuasi terkendala karena dilakukan di sela-sela erupsi.
Tim SAR gabungan membawa salah satu korban luka-luka yang
dievakuasi dari Gunung Marapi di posko dekat pintu masuk pendakian Batupalano,
Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023), Foto: Yola
Sastra – Kompas.id.
Kepala Kantor SAR Kelas A Padang Abdul Malik di Agam,
Senin (4/12/2023) malam, mengatakan, dari 14 pendaki yang ditemukan tim SAR
gabungan hari ini, 11 orang di antaranya meninggal dan tiga orang luka-luka.
Selain tiga orang luka-luka, baru tiga orang meninggal yang berhasil
dievakuasi.
”Delapan (meninggal) masih di sekitar puncak, belum bisa
dievakuasi. Evakuasi sulit dilakukan karena erupsi masih terjadi,” kata Malik.
Malik bahkan belum mengetahui identitas tiga meninggal
yang telah dievakuasi. Jenazah mereka dibawa ke RSUD dr Achmad Mochtar
Bukittinggi untuk identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda
Sumbar.
Ia menjelaskan, dengan tambahan itu, jumlah pendaki yang
telah dievakuasi hingga Senin malam sebanyak 55 dari total 75 pendaki. Selain
delapan pendaki meninggal yang belum dievakuasi, ada 12 pendaki lain yang belum
ditemukan keberadaannya. Pencarian dilanjutkan Selasa (5/12) pagi.
Sejak pertama kali terjadi pada Minggu (3/12) pukul
14.54, Gunung Marapi masih erupsi hingga kini. Asap dan abu vulkanik menyembur
dari kawah dan membubung. Erupsi bisa terlihat sampai di Kecamatan Lubuk Alung,
Padang Pariaman, sekitar 40 kilometer dari puncak Marapi.
Pos Pengamatan Gunung Api Marapi mencatat, pada Senin
hingga pukul 18.00, terjadi 10 letusan dan 50 embusan. Pada Minggu, tercatat 36
letusan dan 16 embusan.
PVMBG mencatat, aktivitas vulkanik Marapi pada awal 2023
didominasi erupsi eksplosif periode 7 Januari-20 Februari 2023. Tinggi kolomnya
75-1.000 m dari puncak. Selanjutnya, erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan
lebih didominasi gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.
”Masyarakat diharapkan tidak memasuki radius 3 km dan
mengurangi aktivitas di luar ruangan. Masyarakat yang beraktivitas di luar
diharapkan selalu memakai masker, kacamata, dan topi,” kata Ahmad Rifandi,
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi.
Sementara itu, di posko-posko SAR, seperti di kantor Wali
Nagari Batupalano dan pintu masuk pendakian Batupalano, Kecamatan Sungai Pua,
Agam, para petugas sedang bersiaga. Anggota keluarga korban juga mendatangi
posko-posko tersebut untuk mencari informasi. (source: kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar