SONATA.id – Laporan tentang dampak terkini kebijakan Merdeka Belajar dan peran teknologi dalam transformasi ekosistem Pendidikan Indonesia, dirilis konsultan manajemen global independen, Oliver Wyman.
Analisis Oliver
Wyman terhadap transformasi pendidikan di Indonesia menunjukkan tanda-tanda
positif peningkatan efisiensi, serta perubahan pola pikir dan perilaku di
kalangan pelaku pendidikan.
Dalam penelitiannya
Oliver Wyman mencatat, beberapa tantangan utama dalam sistem pendidikan
Indonesia yang besar dan kompleks, yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan
Indonesia.
Pertama, kurikulum one-size-fits-all menyebabkan kurangnya
kesadaran di antara kepala sekolah tentang pentingnya menyesuaikan strategi
pembelajaran dengan keadaan sekolah.
Kemudian,
mentalitas "zona nyaman" yang menghambat motivasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Terakhir, akses pelatihan berkualitas yang terbatas
karena distribusi letak fasilitas pelatihan guru yang belum merata, dan sistem
pengelolaan pelatihan yang terdesentralisasi menyebabkan terbatasnya kuota
pelatihan.
Dalam hal ini, Kemdikbudristek
meluncurkan kebijakan komprehensif yang bertujuan untuk mentransformasi sistem
pendidikan Indonesia. Kemdikbudristek mengimplementasikan kebijakan tersebut
dengan membangun dan mengembangkan ekosistem produk teknologi, seperti Platform
Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.
Selama kurang dari
dua tahun, platform tersebut secara
terintegrasi telah menjadi bagian dari penunjang operasional dan aktivitas
pembelajaran bagi lebih dari 3 juta guru di Indonesia.
"Ada
pergeseran global yang menuju digitalisasi dan membuat pendidikan lebih cerdas.
Meskipun tujuan umum untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam reformasi
pendidikan serupa secara global, negara berkembang menghadapi tantangan unik,"
kata Claudia Wang, Partner dan Asia Pacific Education Practice Lead, Oliver
Wyman.
Dalam laporan, Rabu
(6/12) itu, Oliver Wyman mencatat,
gerakan Merdeka Belajar telah berhasil menjanjikan ekosistem digital yang
dikembangkan Kemdikbudristek.
Dalam riset itu,
Oliver Wyman melakukan analisis berdasarkan survei terhadap 118.000 guru dan
kepala sekolah. Selain itu juga data aktual penggunaan pemanfaatan platform digital yang diluncurkan
Kemdikbudristek. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar