SONATA.id – Sejak 2022, Kemdikbudristek melalui Merdeka Belajar episode ke-17, mendorong Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai terobosan pelestarian bahasa daerah atau bahasa ibu yang terancam punah.
Salah satu langkah
strategis yang dilakukan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),
adalah menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang menjadi puncak
proses pembelajaran bahasa daerah kepada para penutur muda.
"Pada tahun
2021, FTBI diselenggarakan di 3 provinsi. Kemudian pada tahun 2022 menjadi 13
provinsi, pada tahun 2023 bertambah menjadi 19 provinsi. Tahun depan, Festival
Tunas Bahasa Ibu akan diselenggarakan di 38 provinsi," dikatakan
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin pada Festival
Tunas Bahasa Ibu Tingkat Papua 2023 di Entrop, Kota Jayapura, Provinsi Papua,
Rabu (22/11).
Lebih lanjut,
Hafidz menekankan bahwa fokus utama Revitalisasi Bahasa Daerah adalah para
penutur muda.
"Kami percaya
bila saat muda kita tanamkan kecintaan, kebanggan, dan rasa bahagia menggunakan
bahasa daerah, itu akan menjadi fondasi yang kuat untuk pelestarian bahasa
daerah," ungkapnya.
FTBI dilaksanakan
secara berjenjang, mulai dari tingkat sekolah, kemudian tingkat Kabupaten/Kota,
tingkat Provinsi, hingga tingkat nasional.
Sekretaris Badan
Bahasa menjelaskan bahwa para finalis dan pemenang FTBI adalah siswa
berprestasi yang nantinya akan mendapatkan sertifikat yang dapat diakui dalam
Sistem Informasi Manajemen Talenta, sama seperti prestasi pada kompetisi bidang
sains atau olahraga yang diselenggarakan Kemdikbudristek.
"Saya harap
ini dapat memotivasi anak-anak untuk bangga menggunakan bahasa daerah dan terus
mengasah kemampuannya dalam berbahasa daerah melalui berbagai aktivitas yang
menyenangkan," jelas Hafidz. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar