Surat untuk Kekasih: Kita Belajar dari Rasa - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Jumat, 10 November 2023

Surat untuk Kekasih: Kita Belajar dari Rasa


SONATA.id
– Cinta, adalah sumber kehidupan. Bahkan, alam ini diciptakan karena sifat cintanya Allah. Tidak ada aral melintang bila cinta telah bersemayam di hati manusia. Karena dengannya, jeruji besi pun akan meleleh. Karenanya, hati yang keras pun akan menjadi lembut.

 

Bila cinta telah singgah di hati, percayalah, tandanya Tuhan sedang memberikan kesempatan padamu untuk berpikir tentang hidup untuk kebahagiaan. Tidak ada cinta yang membawa keburukan, walaupun di perjalannya, selalu saja ada anggapan bahwa sepasang manusia yang saling mencintai telah menyalahi tatanan sosial yang dibuat oleh masyarakat.

 

Tidak! Cinta tak pernah salah, walau di jalanannya kau akan terjerembab pada laku yang dianggap menyimpang. Kadang, dalam melewati perjuangan cinta yang dimiliki, manusia harus melalui masa-masa sulit, masa di mana akan terjadi pasang surut dalam hati dan pikiran. Tetapi, cinta akan menguatkannya, mengembalikannya pada pusaran takdir yang lebih baik.

 

Cinta telah membawa kita pada kesulitan-kesulitan. Itu yang terpentang lebar di hadapan kita saat ini. Tetapi, kupahami bahwa bahagia tidak dibeli dengan seonggok keriangan. Ia dibayar dengan air mata. Bahagia direka dengan kepingan-kepingan masalah dan kesusahan.

 

Bila masanya tiba, semua itu akan tergantikan oleh senyuman, gelak tawa walau di sudut matamu pun akan mengalirkan anak sungai. Tapi itu adalah karena kau telah tiba di ujung perjuangan. Saatnya bahagia mengisi hati dan harimu.

 

Ketahuilah, mencintai dan dicintai adalah dua hal berbeda. Tidak setiap orang yang mencintai juga akan dicinta. Namun, bila dalam hidupmu dicintai oleh seseorang dengan kesungguhan dan di hatimu tumbuh pula rasa itu, maka beruntunglah kalian. Karena dengan begitu pertemuan dua hati telah menjadi jembatan bagi dua insan untuk terus menjaga, saling menguatkan, saling menopang jiwa.

 

Apakah yang lebih baik dari dua orang yang di hatinya selalu terpaut layaknya ikatan dengan simpul mati? Tidak ada yang melebihi itu. Karena cinta akan membawamu pada setiap detik yang kau sendiri tak ingin melewatkannya tanpa rasa rindu.

 

Apakah ada yang lebih sempurna dari rasa ketika di hatimu ada nama untuk kau sebut dalam setiap doa di hadapanNya? Tidak ada yang sesempurna itu. Karena kerinduan akan membawa rasa damai bila kau membawanya pada tiap-tiap pengaduan padaNya dalam tafakkurmu.

 

Cinta tidak akan membawa petaka, bila yang kau rasakan benar-benar cinta. Cinta tidak akan membawa keburukan takdir, karena ia ditiupkan dari Ruh Yang Maha Suci. Tersebab itu, bersedialah membangun mahligai keabadian, kekal dalam percintaan yang diisi dengan niat kebaikan atas namaNya.

 

Bila kelak, kau mengganggap cinta yang hadir di hati hanyalah persinggahan, sedangkan orang yang mencintaimu telah menanamkannya dengan kesungguhan, maka di saat itu hanya ada dua pilihan. Pilihan yang terlalu mudah bagi orang yang hatinya diliputi keraguan, ialah perpisahan. Atau pilihan untuk terus berjalan, melangkahi setiap persoalan demi persoalan.

 

Tetapi, ingatlah! Persimpangan tidak selalu baik untuk menuju ujung perjalanan. Kadang kau akan tiba di titik penyesalan. Di saat itu, tidak ada lagi obat yang dapat menawar sakitmu agar tiada dirundung kemelaratan jiwa. Itulah penyakit yang akan menjadikan jasadmu masih hidup, tetapi sukmamu telah pergi mendahului.

 

Dan ketahuilah, surat ini mungkin menjadi surat terakhir yang kutuliskan. Agar kau mengerti, cinta tidak bisa diganti dengan segalanya. Ia akan tiada, bersama pupusnya pengharapan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shopee Indonesia

Post Top Ad



Shopee Indonesia