SONATA.id – Cinta, adalah sumber kehidupan. Bahkan, alam ini diciptakan karena sifat cintanya Allah. Tidak ada aral melintang bila cinta telah bersemayam di hati manusia. Karena dengannya, jeruji besi pun akan meleleh. Karenanya, hati yang keras pun akan menjadi lembut.
Bila cinta telah
singgah di hati, percayalah, tandanya Tuhan sedang memberikan kesempatan padamu
untuk berpikir tentang hidup untuk kebahagiaan. Tidak ada cinta yang membawa
keburukan, walaupun di perjalannya, selalu saja ada anggapan bahwa sepasang
manusia yang saling mencintai telah menyalahi tatanan sosial yang dibuat oleh
masyarakat.
Tidak! Cinta tak
pernah salah, walau di jalanannya kau akan terjerembab pada laku yang dianggap
menyimpang. Kadang, dalam melewati perjuangan cinta yang dimiliki, manusia
harus melalui masa-masa sulit, masa di mana akan terjadi pasang surut dalam
hati dan pikiran. Tetapi, cinta akan menguatkannya, mengembalikannya pada
pusaran takdir yang lebih baik.
Cinta telah membawa kita pada kesulitan-kesulitan. Itu
yang terpentang lebar di hadapan kita saat ini. Tetapi, kupahami bahwa bahagia
tidak dibeli dengan seonggok keriangan. Ia dibayar dengan air mata. Bahagia
direka dengan kepingan-kepingan masalah dan kesusahan.
Bila masanya tiba, semua itu akan tergantikan oleh
senyuman, gelak tawa walau di sudut matamu pun akan mengalirkan anak sungai.
Tapi itu adalah karena kau telah tiba di ujung perjuangan. Saatnya bahagia
mengisi hati dan harimu.
Ketahuilah, mencintai dan dicintai adalah dua hal
berbeda. Tidak setiap orang yang mencintai juga akan dicinta. Namun, bila dalam
hidupmu dicintai oleh seseorang dengan kesungguhan dan di hatimu tumbuh pula
rasa itu, maka beruntunglah kalian. Karena dengan begitu pertemuan dua hati
telah menjadi jembatan bagi dua insan untuk terus menjaga, saling menguatkan,
saling menopang jiwa.
Apakah yang lebih baik dari dua orang yang di hatinya
selalu terpaut layaknya ikatan dengan simpul mati? Tidak ada yang melebihi itu.
Karena cinta akan membawamu pada setiap detik yang kau sendiri tak ingin
melewatkannya tanpa rasa rindu.
Apakah ada yang lebih sempurna dari rasa ketika di hatimu
ada nama untuk kau sebut dalam setiap doa di hadapanNya? Tidak ada yang
sesempurna itu. Karena kerinduan akan membawa rasa damai bila kau membawanya
pada tiap-tiap pengaduan padaNya dalam tafakkurmu.
Cinta tidak akan membawa petaka, bila yang kau rasakan
benar-benar cinta. Cinta tidak akan membawa keburukan takdir, karena ia
ditiupkan dari Ruh Yang Maha Suci. Tersebab itu, bersedialah membangun mahligai
keabadian, kekal dalam percintaan yang diisi dengan niat kebaikan atas namaNya.
Bila kelak, kau mengganggap cinta yang hadir di hati
hanyalah persinggahan, sedangkan orang yang mencintaimu telah menanamkannya
dengan kesungguhan, maka di saat itu hanya ada dua pilihan. Pilihan yang
terlalu mudah bagi orang yang hatinya diliputi keraguan, ialah perpisahan. Atau
pilihan untuk terus berjalan, melangkahi setiap persoalan demi persoalan.
Tetapi, ingatlah! Persimpangan tidak selalu baik untuk
menuju ujung perjalanan. Kadang kau akan tiba di titik penyesalan. Di saat itu,
tidak ada lagi obat yang dapat menawar sakitmu agar tiada dirundung kemelaratan
jiwa. Itulah penyakit yang akan menjadikan jasadmu masih hidup, tetapi sukmamu
telah pergi mendahului.
Dan ketahuilah, surat ini mungkin menjadi surat terakhir
yang kutuliskan. Agar kau mengerti, cinta tidak bisa diganti dengan segalanya.
Ia akan tiada, bersama pupusnya pengharapan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar