Surat untuk Kekasih: Bila Kita Tiba di Persimpangan - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Rabu, 15 November 2023

Surat untuk Kekasih: Bila Kita Tiba di Persimpangan


SONATA
.id
–Lelah. Kita mulai lelah dengan seluruh keadaan ini. Walau kutahu, untuk memperjuangkan suatu keyakinan perlu kesabaran dengan tekad bulat. Aku menyanggupinya, namun sebagai manusia biasa, lelah kadang juga menyelimuti kita berdua.

 

Bukan ingin menyitir teori kehidupan, tetapi bila semua kemungkinan tidak lagi terlihat di ujung perjalanan, langkah pun akan sia-sia saja. Dan aku di sini, tengah membuang masa yang tak kutahu bila akhirnya. Walau begitu, aku tetap akan ada untukmu.

 

Perjalanan ini telah basah oleh air mata. Beribu pertanyaan, telah pula terjawab biarpun tidak dengan kata-kata. Tapi satu pertanyaan yang tak akan pernah terjawab oleh kita, sampai kapan kita bertahan?

 

Kekasih, dalam surat-suratku yang telah kau baca, kupastikan hatimu memahami. Tentang cinta yang tidak akan tergantikan oleh apapun. Cinta yang kuyakini merupakan pemberian Tuhan untuk sesuatu yang lebih baik. Entah bagaimana pendapatmu, aku pun tidak pernah tahu.

 

Bila dalam dirimu masih ada keraguan, aku pun mengerti. Karena tanganmu masih digenggam oleh perjanjian yang juga kau lakukan di hadapanNya. Bukan sepertiku, yang hadir tanpa ikatan, ibarat pinangan tanpa seserahan.

 

Kini, aku memilih untuk melakukan apapun demi kebaikanmu. Walau kutahu, untuk bisa bersamamu melayari hidup pada masa-masa berikutnya, adalah sesuatu yang nisbi. Percayalah, aku mencintaimu karena Allah. Dan tersebab itu, aku ingin mensyukurinya dengan caraku sendiri. Agar cinta ini memberi manfaat untuk orang yang aku sayangi.

 

Kau pun tahu, aku bukanlah siapa-siapa, aku menjalani hidup tanpa dusta, termasuk rasa cinta yang ada di hati. Aku pernah melalui kemasyhuran, pernah mencicipi kekayaan dunia, tapi tidak dengan cinta. Aku telah gagal menjadi manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki orang yang dicintai, tempat pulang untuk memanjakan hati. Aku hanyalah belulang berbalut daging yang tak pernah disentuh kasih sayang dari seorag perempuan.

 

Bila suatu masa nanti, takdir menyertakan namaku dalam hidupmu, kita akan bersamai dunia dengan gelak tawa. Kita akan arungi badai hidup dengan tetap saling genggam menguatkan. Itulah harapan takdir yang kuinginkan.

 

Namun, bila takdir telah memilihkan jalan untuk sebuah persimpangan, aku tidak akan memilih meneruskan langkah. Aku akan berhenti di titik yang sama. Di mana jiwaku tetap untukmu, walau kita bukan lagi sepasang kekasih yang bisa memadu rindu dalam dekapan.

 

Percayalah, setiap kalimatku adalah kesungguhan. Setiap ucapanku, datang dari kedalaman hati,  yang setiap saat menyebut namamu karena rindu. (*/ilustrasi: iStockPhoto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shopee Indonesia

Post Top Ad



Shopee Indonesia