SONATA.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan merancang space policy atau kebijakan antariksa.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. DOK YouTube BRIN
Kebijakan terkait
pemanfaatan antariksa itu akan dirancang bersama perguruan tinggi di
Indonesia. "Space policy ini akan melibatkan teman-teman
kampus, kita buat bersama dengan tim dari organisasi riset antariksa
BRIN," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam siaran YouTube BRIN,
Senin, (27/11).
Dia mengatakan,
perancangan itu dibuat karena Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) telah tergabung ke dalam BRIN. Sehingga, pihaknya bertanggung jawab
memperkuat aktivitas dan program antariksa serta kedirgantaraan.
"Di sini kita
akan mulai dengan fokus menciptakan space ekonomi berbasis pengindraan jauh.
Selain itu kita membuat analisis citra satelit berbasis kecerdasan buatan yang
bertujuan memperkuat sistem peringatan dini bencana di Indonesia," papar
Handoko.
Sementara itu, CEO
Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso menyebut ruang angkasa merupakan
ruang yang mesti ditingkatkan pemanfaatannya. Dalam space policy,
ada sejumlah sektor yang mesti menjadi fokus pemerintah.
"Pertama
infrastruktur yang inklusif untuk mendorong pemerataan infrastruktur
telekomonukasi seperti pembangunan jaringan fiber optik, pembangunan satelit,
hingga tempat untuk meluncurkan satelit," kata Adi.
Kemudian, perlu
kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan teknologi antariksa. Selanjutnya,
membangun ekosistem komprehensif di bidang telekomunikasi, earth
observation, navigation, serta exploration.
"Mengembangkan
dan mendorong sektor industri untuk menyediakan kapital dan fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah dan swasta," ujar Adi. (medcom.id)
TONTON VIDEO TERAS LITERASI DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar