SONATA.id – Tingkatkan kesadaran dan ubah perilaku siswa serta masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik di Jakarta, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dukung deklarasi program kolaborasi bertajuk Zero Waste School yang diluncurkan pada tanggal 10 Oktober 2023 lalu.
Deklarasi Zero
Waste School diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF)
Indonesia bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan sasaran 50 sekolah
jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tersebar di Jakarta.
Hadir pada peluncuran deklarasi, Koordinator Nasional Education for Sustainable Development and
Associated School Project Network (ESD and ASPNet) KNIU, Ananto Kusuma Seta,
mengungkapkan bahwa saat ini semua insan bersiap memasuki budaya baru.
“Selama ini, pembangunan hanya bertumpu pada aspek economy, people, dan profit. Menjadi keniscayaan diperlukan
satu unsur tambahan untuk melengkapi tiga aspek tersebut, yakni unsur etika
atau budaya. Di masa mendatang, unsur etika atau budaya menjadi lokomotif
penggerak pembangunan,” jelas Ananto.
Ananto juga menuturkan bahwa ESD adalah pembelajaran
holistik yang bertujuan untuk menghasilkan generasi yang memiliki empati,
kepedulian, dan sumbang karya inovasi untuk menyelesaikan masalah yang ada di
lingkungan.
“Melalui pembelajaran ESD yang efektif tentang Zero-Waste, siswa dapat menjadi agen
perubahan yang berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah dan pencemaran
lingkungan di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat sekitar untuk menjadi
laskar lingkungan,” ucap Ananto.
Pada kesempatan yang sama, Director of Climate &
Market Transformation, WWF-Indonesia, Irfan Bakhtiar, mengatakan bahwa
WWF-Indonesia lewat program Plastic
Smart Cities (PSC) berkomitmen mendorong sekolah untuk memiliki peran
penting dalam mendidik generasi muda agar dapat lebih peduli terhadap
lingkungan.
“Kita perlu mencari cara yang lebih bijak dan beraksi
lebih efektif untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik dengan mengedukasi
generasi saat ini untuk mulai memilah sampah dari sumbernya dan mengelola
sampah plastik dengan baik,” urai Irfan.
Senada dengan itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas
Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, menyatakan, "Kami sangat
mengapresiasi WWF-Indonesia atas program Zero Waste School ini, yang tentunya membawa banyak manfaat."
Purwosusilo juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta telah memiliki program Jakarta Sadar Sampah. “Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta mendukung program tersebut melalui Gerakan Peduli dan
Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBPLHS),” pungkasnya.
KNIU Kemdikbudristek, berfungsi sebagai penjembatan
antara program UNESCO dengan Pemerintah Republik Indonesia maupun sebaliknya. (kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar