Inovasi dan Kreatif, Kunci Kualitas Pendidikan yang Ada di Tangan Guru - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Sabtu, 23 September 2023

Inovasi dan Kreatif, Kunci Kualitas Pendidikan yang Ada di Tangan Guru


SONATA
.id
 – Hari Guru, diperingati secara nasional setiap tanggal 25 Nopember. Peringatan yang harus dimaknai dengan sesuatu yang lebih positif, bukan sekadar berbagi bunga, bukan pula hanya makan bersama.

 

Sejak pandemi Covid-19 menyerang setiap sendi kehidupan masyarakat global tiga tahun silam, dunia pendidikan Indonesia hampir saja ambruk. Pembelajaran daring menjadi pilihan, di saat mana hal itu baru pertama kali dijalankan oleh para pendidik di negeri ini.

 

Ketika itu, banyak guru yang menyatakan lelah. Bahkan dengan alasan siswa telah rindu bertemu dan belajar di kelas tatap muka, berupaya menyuarakan kembalinya pembelajaran seperti semula. Benarkah metode daring menjemukan? Tentu saja tidak. Karena pola dan sistem pendidikan harus diramu dengan beragam motede.

 

Tidakkah kita sadari, metode tatap muka juga menjemukan bagi siswa ketika guru hanya bisa memberi tugas, menyalin buku sumber, dan kadang mungkin pernah melihat guru di depan kelas bermain gadget? Semua bisa sama-sama menjemukan, membuat jenuh dan tidak menghasilkan kualitas pembelajaran yang diharapkan.

 

Menuju hari guru tahun ini, semua orang berharap pendidik generasi bangsa tampil dengan ‘gagah’ dan menjanjikan perbaikan. Jaminan kualitas generasi ada di tangan pendidik, bukan hanya pengetahuan tapi juga pembinaan karakter yang menjadi unsur utama terciptanya manusia seutuhnya, sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

 

Untuk menghasilkan kualitas generasi, guru di zaman ini harus lebih kreatif. Kreativitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau personnya, mampu menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang disebut oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic creativity).

 

Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru dalam mendidik dan memproduksi informasi. Sehingga dalam prosesnya, munculnya penalaran (thinking), kecakapan (skills), dan motivasi (motivation) akan berkembang secara berimbang dalam diri seorang siswa.

 

Begitu pula dengan kemampuan inovasi, bagi guru adalah kewajiban bila tidak ingin semua aktivitas mengajar yang diampunya runtuh dan sampai menyentuh titik membosankan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi dipahami sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang telah ada, atau yang suah dikenal sebelumnya, misalnya berupa gagasan, metode dan alat. Inovasi adalah sebuah ide, yang mengintrodusir suatu gagasan baru.

 

Jadi, antara kreativitas dan dan inovasi, memiliki titik singgung yang sedemikian rupa akan menjadi bukti kepiawaian seorang guru sebagai pendidik mengampu tugas-tugas mulianya. Semakin piawai seorang guru dalam memainkan perannya sebagai sosok yang terampil memainkan kreativitas dan inovasi, dapat dipastikan perubahan mendasar bagi pengembangan kualitas peserta didiknya akan terlihat dengan jelas.

 

Mendidik dan menjadi guru, adalah tanggungjawab mulia yang diemban. Membangun kekuatan jatidiri guru, perlu pula dilakukan. Bukan hanya persoalan kecerdasan untuk mentransformasi pengetahuan semata.

 

Lebih jauh dari itu, semua pendidik harus jujur pada dirinya, tentang kompetensi, tentang kesiapan untuk terus berkembang dan mengembangkan diri. Selamat mempersiapkan Hari Guru Nasional 2023. Jayal pendidikan menuju Indonesia Emas. (*)

Penulis: Nova Indra (CEO Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad